Otot hamstring
merupakan suatu group otot pada sendi pada(hip joint) yang terletak pada sisi
belakang paha yang berfungsi sebagai gerakan fleksi lutut, ekstensi hip, serta
gerakan eksternal dan internal rotasi hip. Group otot ini terdiri atas M.
Semimembranosus, M. Semitendinosus, dan M. Biceps Femoris. Otot hamstring
merupakan jenis otot tipe I atau tonik, dimana bila terjadi suatu patologi maka
otot tersebut akan mengalami penegangan dan pemendekan atau kontraktur. Panjang
otot hamstring berkaitan erat dengan fleksibilitas otot, dimana bila suatu otot
mengalami pemendekan maka fleksibilitas otot tersebut juga akan menurun.
Fleksibilitas
merupakan kemampuan otot untuk memanjang/mengulur semaksimal mungkin sehingga
tubuh dapat bergerak dengan ROM yang maksimal tanpa disertai dengan rasa tidak
nyaman/nyeri. Fleksibilitas merupakan factor penting untuk melakukan suatu
gerakan baik dalam berolahraga ataupun aktivitas fisik lainnya. Akan tetapi,
pekerjaan yang berat atau latihan fisik yang keras, koordinasi gerakan yang
buruk, postur yang jelek, kurang aktivitas/gerak, gerakan yang monoton dan atau
gerakan satu arah, cedera dan nyeri dapat membuat otot mengalami pemendekan,
stiffness dan tightness.
Setiap individu
dengan fleksibilitas yang baik pada shouldernya, belum tentu memiliki
fleksibilitas yang baik pula pada lower back ataupun otot hamstringnya. Ketika
otot bekerja secara intensif, respon otot lebih cepat untuk mengalami
pemendekan. Jika otot tersebut tidak segera di stretch setelah bekerja, otot
tersebut akan tetap memendek, tightness dan membuat otot pada sendi sisi yang
berlawanan bekerja lebih keras. Hal ini akan membuat otot yang bekerja lebih
sedikit menjadi lemah. Jika otot yang memendek tetap dibiarkan, pola jalan
seseorang akan ikut berubah. Ini berarti gerakan pada sendi akan
terganggu/terbatas, dan pembuluh darah terjepit-sirkulasi terganggu. Cepat atau
lambat akan muncul berbagai gejala sebagai akibat dari tightness otot tersebut
seperti: kaku jika kita duduk dalam waktu yang lama dan merasa ingin berdiri
lalu bergerak, letih dan sakit saat bergerak atau saat istirahat, serta kram.
Adanya
pemendekan pada otot-otot tubuh, terutama otot hamstring, banyak didapati pada
masyarakat tanpa disadari. Akan tetapi, cepat atau lambat akibatnya akan dirasakan
antara lain nyeri pada area hip, dan nyeri samar pada daerah paha, perut dan
pinggang, menjalar turun ke bagian depan atau belakang dari tungkai atas dan
bawah. Otot yang mengalami pemendekan harus di stretch ke ukuran panjang otot
yang normal dan mengembalikan fleksibilitasnya. Untuk mengatasi masalah
pemendekan dan gangguan fleksibilitas yang terjadi serta meningkatkan kerja
otot hamstring secara optimal, maka dibutuhkan suatu terapi/latihan yang
bersifat mengulur jaringan/otot yang mengalami kontraktur/pemendekan serta
mengembalikan fleksibilitas otot tersebut yang dikenal dengan istilah
stretching.
Sebenarnya
stretching merupakan suatu bentuk terapi yang ditujukan untuk memanjangkan otot
yang mengalami pemendekan atau menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot
baik karena faktor patologis(trauma, infeksi, dsb) maupun yang bersifat
fisiologis, yang menghambat lingkup gerak sendi normal yakni berupa kontraktur,
perlekatan, pembentukan jaringan parut yang mengarah pada pemendekan otot,
jaringan konektif dan kulit serta mobilitas jaringan lunak di sekitar sendi.
Banyak metode ataupun teknik yang dapat digunakan dalam melakukan stretching,
diantaranya auto stretching dan contract relax stretching.
Auto stretching
adalah suatu metode penguluran/stretching yang biasa dilakukan pada otot-otot
postural sebagai suatu latihan fleksibilitas yang dilakukan secara aktif oleh
klien/pasien. Active stretching meningkatkan fleksibilitas secara aktif dan
menguatkan otot agonis. Alasan penerapan teknik ini adalah bahwa kontraksi
isotonik yang dilakukan saat auto stretching dari otot yang mengalami
pemendekan akan menghasilkan otot memanjang secara maksimal tanpa perlawanan.
Pemberian auto stretching yang dilakukan secara perlahan juga akan menghasilkan
peregangan pada sarkomer sehingga peregangan akan mengembalikan elastisitas
sarkomer yang terganggu. Pada saat
melakukan auto stretching, otot antagonis(group otot pada sisi yang tidak
di-stretch) dan otot agonis(otot yang akan di-stretch) keduanya relax. Secara
perlahan dan lembut, gerakan tubuh meningkatkan tekanan pada group otot yang
akan di-stretch. Tekanan pada otot agonis saat peregangan secara aktif akan
membuat otot mudah terulur, dimana muscle spindle tidak terstimulasi optimal
dan stimulasi optimal terjadi pada golgi tendon, sehingga akan diperoleh suatu
penguluran yang berarti. Prinsip utama dari auto stretching membantu pasien
bergerak lebih mudah dan lebih baik sehingga tidak akan terjadi kerobekan pada
otot jika stretching dilakukan dengan perlahan dan lembut.
Contract relax
stretching merupakan salah satu teknik dalam proprioceptive neuromuscular
fascilitation (PNF) yang melibatkan kontraksi isometric dari otot yang
mengalami spasme/ketegangan yang diikuti fase relaksasi kemudian diberikan
stretching secara pasif dari otot yang mengalami ketegangan tersebut. Biasanya
contract relax stretching ditujukan pada otot-otot mobilitas. Alasan penerapan
teknik ini adalah bahwa kontraksi isometrik yang diberikan sebelum stretching
dari otot yang mengalami ketegangan akan menghasilkan rileksasi sebagai hasil
dari autogenic inhibition. Pada contract relax stretching, ketika otot
berkontraksi mencapai initial stretch, maka kebalikannya stretch reflex membuat
otot tersebut menjadi relaksasi(reverse innervation), dimana relaksasi ini
membantu menurunkan berbagai tekanan dan siap untuk melakukan peregangan
selanjutnya.
Dengan
menggunakan metode auto stretching untuk menambah panjang otot hamstring
diharapkan terjadinya pemanjangan otot hamstring yang lebih maksimal dibandingkan
dengan contract relax stretching.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar