TUGAS MAKALAH METODE
PENELITIAN
“RESEARCH AND DEVELOPMENT”
Muhammad
Ikbal Widarto (095514026)
KELAS ELKOM 2/ 2009
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah
metode peneltian dengan judul “research and development” dapat terselesaikan dengan baik .
Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas laporan mata kuliah Metode Penelitian. Makalah ini juga untuk
menambah pengetahuan tentang Metode Penelitian.
Makalah yang disusun dan dibuat atas dasar tugas yang
diberikan dan sebagai pertanggung
jawaban, untuk mata kuliah Metode
Penelitian. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada :
1.
Dr.
Euis Ismayanti, M.pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode Penelitian
yang
telah membimbing kami dalam belajar di kampus.
2.
Seluruh pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan makalah
Kami
menyadari bahwa tugas yang kami kerjakan jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari dosen ataupun dari para pembaca sangat
kami harapkan.
Akhirnya,
semoga tugas yang kami kerjakan ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan
masyarakat umum.
Surabaya, 4 April 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………………....... ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………..…. 1
BAB II
KAJIAN TEORI ………………..……………………………..…………. 4
A.Tujuan dan Makna …..……………….……………………………… 4
B. Prosedur ……………………………………………………………. 5
C. Langkah-Langkah Penelitian dan
Pengembangan ………………… 8
D. Laporan Penelitian Research and Development ……………………. 9
BAB III
PENUTUP …………………………………….……………………………. 10
Daftar Pustaka …………………………………………………………….. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
Research is a
organized, systematic, data based, criticaa, scientific, inquiry, into a
specific problem…..(sekarang, 2000).
Menurut
Dr. Sugiyono menyatakan bahwa :
Metode penelitian dan pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu
digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Langkah-langkah
penggunaan metode penelitian dan pengembangan yaitu :
·
Potensi dan masalah,
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
·
Pengumpulan data
·
Desain produk, Desain
produk harus diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
·
Validasi desain,
Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk
lebih efektif dari yang lama atau tidak.
·
Revisi desain, yang
memperbaiki desain setelah divalidasi oleh pakar adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
·
Ujicoba produk, ujicoba
produk dapat diuji coba langsung setelah divalidasi dan direvisi.
·
Revisi produk,untuk
mencari keefektifitasnya suatu produk, produk ini digunakan pada kelompok yang
menggunakan metode baru dengan metode lama.
·
Ujicoba pemakaian,
setelah pengujian produk berhasil, dapat digunakan pada lembaga pendidikan yang
luas.
·
Revisi produk, Revisi
dilakukan apabila terdapat kelemahan atau kekurangan.
·
Pembuatan produk
massal, bila telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali uji, maka metode
mengajar baru dapat digunakan pada setiap lembaga pendidikan.
Menurut
Alim Sumarno, M.Pd menyatakan bahwa :
Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development merupakan strategi penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki
praktek. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang
dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian dan pengembangan merupakan metode
penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian
terapan. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ada beberapa metode yang
digunakan, yaitu metodedeskriptif, evaluative, dan eksperimental.
Metode dekriptif digunakan dalam penelitian awal,
untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada, mencakup (1) kondisi
produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk
poduk yang akan dikembangkan. (2) kondisi pihak pengguna seperti skala, huruf,
dan siswa. (3) kondisi factor pendukung dan penghambat mencakup unsure manusai,
sarana, dan prasarana, biaya pengelolaan, dan lingkungan.
Metode evaluative digunakan untuk mengevaluasi uji
coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji
coba kemudian diadakan evaluasi baik hasil maupun proses.
Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan
dari produk yang dihasilkan. Dalam eksperimen pengukuran selain pada kelompok
eksperimen juga pada kelompok control. Pemilihan kelompok eksperimen dan
control dilakukan secara acak.
Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut
Borg dan Gell (1989), langkah-langkah penelitian dan pengembangan :
·
Penelitian dan
pengumpulan data
·
Pengukuran kebutuhan
·
Studi literature
·
Penelitian dalam skala
kecil
·
Perencanaan (planning)
·
Rencana produk yang
akan dikembangkan mencakup.
·
Tujuan dari penggunaan
produk.
·
Siapa pengguna produk.
·
Deskripsi dari komponen
produk dan penggunaannya.
·
Pengembangan draft
produk
·
Uji coba lapangan awal
·
Merevisi hasil uji coba
·
Uji coba lapangan
·
Penyempurnaan produk
hasil uji lapangan
·
Uji pelaksanaan
lapangan
·
Penyempurnaan produk
akhir
·
Diseminasi dan
implementasi
R & D merupakan perbatasan dari
pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama dimaksudkan menjembatani
kesenjangan antara penelitian dan praktek pendidikan. Pada bagian awalnya
R&D bersumber dari pengamatan berbagai gejala yang muncul di masyarakat
pendidikan yang menuntut penanganan produk pendidikan berjangka panjang (Borg,
W.R. dan Gall,M.xD., 1989), yaitu suatu proses yang diupayakan melahirkan
produk yang memiliki kesahihan dalam pengembangannya. Sebagai penelitian
kualitatif ia cenderung berorientasi venomenologis, artinya, sebagaimana
berbagai cabang penelitian kualitatif ia mengamati gejalanya dengan memfokuskan
penerapannya dari segi pandangan yang diteliti, bahwa yang diamati oleh subjek
peneliti dari dalam diri mereka (From Wiithin).
Sama seperti action research, R & D berbicara tentang siklus (Borg, W.R. dan
Gall,M.D., 1989). Siklus R&D yang mencakup penemuan penelitian terhadap
produk yang akan dihasilkan, mengkajinya kembali dalam “Setting” dimana hasilnya tersebut digunakan dan merevisinya sampai
keadaan tersebut dianggap memadai.
“Verstehen”, yang berarti pemahaman, adalah metode penelitian yang
pertama – tama dibawa oleh Spranger, dan Wilhelm Dilthey, yang berarti
pemahaman terhadap gejala, peristiwa, dan kejadian yang diamatinya, yang
menjadi focus perhatian dalam situasi tertentu. Focus dalam pengamatan
penelitian kualitatif merupakan masalah penelitian yang dirumuskan sejak study
dirancang untuk mengarahkan pelaksanaan pengamatan di lanpangan. Versheten adalah kepekaan dalam menagkapan makna dan masalah yang difokuskan dalam peneliitian
itu. R & D dimaksudkan meningkatkan dampak potensial dari temuan penelitian
dasar (Basic Research) dan atau
penelitian terapan (Applied Research) dalam
dunia pendidikan (Borg, W.R. dan Gall,M.D., 1989). Dengan demikian R & D
tidak merupakan suatu penelitian yang secara tunggal berdiri sendiri, melainkan
selalu menerjemahkan temuan penelitian lain dalam suatu produk pendidikan.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Makna
Dan Tujuan
Ada berbagai jenis penelitian
kualitatif, namun semua memiliki kesamaan tujuan. Sebagaimana tadi dikemukakan,
maka pengamatan terhadap subjek penelitian selalu diteropong dari dunia,
pikiran, perasaan, dan situasi serta pandangan mereka. Jadi, konstruk
penelitian berakar dari gejala (fenomologi) subjektif yang dialami oleh subjek
yang diteliti.
Peneliti yang sering juga merupakan
instrument berusaha masuk dalam dunia konseptual subjek didik yang merupakan
dunia kenyataannya. Peneliti berusaha memahaminya (Verstehen) , maka itu pemahaman (Verstehen) dalam hal ini tidak semata berkonotasi kognitif,
malainkan dilandasi oleh aspek emosional. Maslow berbicara tentang Being
Experience (B – Experience), Kohler berbicara tentang Aha – Erlebniz
(penghayatan penemuan – Aha) yang selalu disertai emotionalthrill dan menggambarkan penghayatan yang dalam yang
sedang dialami.
Jadi, Verstehen berarti menangkap makna sebagai bagian dari suatu
keseluruhan. Si peneliti dapat menghubungkan yang ditangkapnya dengan
keseluruhan yang lebih besar, umpama kata tertentu ditangkap dalam keseluruhan
kalimat yang bermakna.
Kerangka konsep penelitian
kualitatif mencoba melakukan deskripsi fenomologis murni, melalui pengamatan
partisipatif karena semua penelitian
kualitatif pada umumnya cenderung beroriantasi fenomenologis. Perspektif
fenomenologis tidak selalu mencari sebab akibat dari suatu peristiwa tertentu,
melainkan mencoba mendalami dan memahmi tujuan dan perilaku (intention) atau kejadian tertentu,
dengan menyimpulkan kombinasi dari berbagai arti dan hubungan yang disajikan
oleh situasinya.
Oleh karena itu, dalam hubungan R
& D yang bertujuan menghasilkan suatu produk, perlu diadakan need assessment. Apakah produk yang dihasilkan merupakan suatu
pendidikan yang penting? Apakah state of art menunjukkan yang layak bahwa
produk yang dihasilkan diperlukan? Apakah ada waktu dan personel yang layak
dalam penyelenggaraannya? alasan mengapa R & D begitu popular adalah bahwa
guru dikelas terlalu diarahkan oleh “juklat”
dan “juknis” tanpa memperoleh kesempatan pelatihan
teknis, keterampilan mengajar dan mendidik, tidak memperoleh umpan balik dalam
kinerjanya dan tidak menguasai model yang efektif dalam pembelajaran.
Berbagai lembaga pendidikan maupun
business memahami kesenjangan praktik dan penelitian dasar tenatang berbagai
maalah dalma berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Para professional
maupun peneliti dasar dalam bidang ini terpisah olejh tembok sebenarnya
didasari oleh kesammaan tujuan, yaitu penggunaan efektif dari teori dasar dalam
hal ini teori dasar ilmu pendidikan.
B.
Prosedur
Pola umum R & D selalu mencakup
:
·
Pengembangan bentuk
produk secara awal
·
Tes dilapangan
·
Revisi produk
·
Kajian lapangan
·
Revisi produk secara
operasional
·
Kajian lapangan
operasional
·
Difusi
Siklus dasar R & D selalu mencakup
siklus kajian – evaluasi – pengembangan.
Siklus model (Rothman, 1980)
terdiri dari 9 tahap yang dikaitkan dentgan lima langkah operasional:
Tahap 1
adalah pengamatan tertentu terhadap
masalah pendidikan. Seluruh data yang digali dari berbagai sumber diarahkan
pada sasaran tertentu ini disebut the
material stage dimana berbagai data, teori, dan literature dikaji.
Langkah
operasional (1) : terkait adalah umpan
balik, kodifikasi dan generalisasi. Data dinilai validitas dan kemungkinan
aplikasinya serta harus dikategorisasi dalam berbagai kelompok pengetahuan.
Generalisasi harus dirumuskan dalam melahirkan berbagai proposisi.
Tahap II
temuan konsensus, generalisasi dan
proporsisi didasarakan pada hukum dan prinsip yang disarikan dari berbagai
teori dan kajian lain yang mungkin menggunakan metodologi atau subjek lain yang
disintesiskan. Berbagai gejala pendidikan dideskripsikan untuk dipahami (Verstehen).
Langkah
Operasional (2) : terkait dengan aplikasi
kognitif yang mencakup penerjemahan dari kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam
situasi yang diterapkan.
Kesenjangan antara konstruk konversi dan arah
aplikasi dalam mencapai perubahan. Dimensi kenyataan dalam kaitan kelayakan,
kemampuan mengimplementasikan, cost,
dan berbagai batasan kondisi perlu dipertimbangkan.
Tahap III Konsep aplikatif
ini merupakan output dari siklus translation
– conversion – design. Produk pada
taraf ini sudah harus langsung relevan dengan keperluan taraf praktisi yang
dijabarkan dari generalisasi yang luas. Implementasi konkret dari prisip
aplikasi banyak ditunjang oleh upaya kreatif para praktisi.
Langkah
operasional (3) : operasionalisasi awal, kajian
ujicoba. Operasionalisasi mencakup spesifikasi lokasi, konteks, materi, sumber,
dan perilaku untuk implementasi. Reassessment
dapat dilakukan dengan menggunakan
cara lain dan/atau melibatkan oraganisasi atau personel yang akan menjadi
pengguna hasil.
Tahap IV Aplikasi
konsep dalam bentuk desiminasi terbatas. Unsur kunci dalam tahap ini harus
diarahkan benar – benar kepada kebutuhan para praktisi.
Langkah
operasional (4) : disini harus dibuat
pedoman awal lewat prosedur produk atau dokumen, materi audio visual, dan lain
– lain. Langkah ini dimaksudkan menilai efektifitas konsep yang di aplikasikan.
Kajian kinerja melalui evaluasi yang ketat sangat penting. Langkah ini mencakup
pelatihan, diskusi, umpan balik, seleksi tempat, rekrutmen, dan “Sosial Engineering”. Klarifikasi
terhadap peran praktisi dan peran peneliti penting diuraikan jelas.
Tugas peneliti juga mendesign metodologi tertentu
untuk menyempurnakan produk.
Tahap V
praktik dan outcome kebijakann,
disertai aplikasi konsep yang telah dikaji, difusi media. Pada tahap ini produk
yang dikaji sudah harus jadi dengan mengkaji dampak dari aplikasinya. Asumsi
kebermaknaannya bisa dicek melalui desain eksperimental atau melalui observasi
dan refleksi. Berdasarkan kajian ini maka mulai disiapkan materi difusi.
Langkah
ipersaional (5) produksi dan difusi luas. Produk
massal media termasuk berbagai pedoman strategi, chart perlu dikembangkan. Perlu target group kecil
terisolasikan disiapkan (ditunjuk) sebagai calon pemakai produk. Kebutuhan lain
perlu dikembangkan sesuai keperluan. Seleksi informasi dan pendekatan untuk
memotivasi calon pemakai perlu dilatihkan.
Tahap VI
penggunaan luas
Konsep atau model harus dikomunikasikan secara
efektif dalam penggunaan produk.
Yang disebut model adalah suatu istilah yang
merupakan analogi konseptual sebagai hasil penelitian empiris (empirical research, Monks, F. J. &
Masen, E. I., 1993). Analogi seperti ini biasanya bersifat matematis dan
mengaksestualisasi aspek-aspek yang terpenting. Model yang memberi acuan
terhadap suatu proses adalah “heuristic” dan bisa dilandasi oleh suatu hipotesis. Namun
dalam konsep R & D, konsep pengembangan adalah begitu kompleksn sehingga
penelitian perlu memerhatikan aspek terpenting kompleksitas tersebut,
menjadikan deskripsinya bermakna.
Di dalam pembedaan antara penelitian kualitatif ynag
bersiat descriptive seperti R & D, maka penjelesan struktur
teori terkait dengan paradigma psikometri (Heller, K. A., 1993), yang disebut
validasi empiris. Berbeda dengan istilah explanatory, yang menuntut desain experimental sebagai validasi
empiris, penelitiaan kualitaif yang banyak disertai segi emosional, menggunakan
refleksi, observasi kembali dan tindakan perbaikan (Mc Niff, 1992) ,
sebagaimana dapat dilakukan dalam action reserach. Hasil perbaikan yang sifatnya amat khusus
tidak persis terkait dengan secra menyeluruh, melainkan merupakan perbaikan
model.
C. Langkah-Langkah
Penelitian dan Pengembangan
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan
sebagai berikut.
1.
Potensi dan Masalah : Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi
atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah. sebagai contoh, di pantai selatan Pulau Jawa, terdapat
potensi angin dan sinar matahari, kedua potensi tersebut dapat dikembangkan
menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan sesuatu, misalnya
untuk generator pembangkit tenaga listrik, atau untuk turbin air. Data tentang
potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan
penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau
instansi tertentu yang masih up to date.
2.
Mengumpulkan Informasi : setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan
secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu
yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Disini dibutuhkan metode
penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian
tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.
3.
Desain Produk : Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development
bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat
energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ekonomis, dan bermanfaat ganda.
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian
Research and Development diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas dan relevan dengan
kebutuhan.
4.
Validasi Desain : Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk
menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara
rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara
rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran
rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai
desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan
kekuatannya.
5.
Perbaikan desain : Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi
dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain.
6.
Uji Coba Produk : Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti
metode mengajar baru dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi.
Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan mtode mengajar
tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok yang
terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah
metodemengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan metode
mengajar yang lama atau yang lain. Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan
eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas metode mengajar lama dengan yang
baru. Indikatornya efektivitas metode mengajar baru adalah kecepatan pemahaman
murid pada pelajaran yang lebih tinggi, murid bertambah kreatif dan hasil
belajar meningkat.
7.
Revisi Produk : Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang
terbatas tersebut menunjukkan bahwa metode mengajar baru ternyata yang lebih
efektif dari metode lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga metode mengajar
baru tersebut dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas dimana sampel
tersebut diambil. Namun darihasil pengujian terlihat bahwa kreativitas murid
baru mendapatkan nilai 60% dari yang diharapkan. Untuk itu maka desain metode
mengajar perlu direvisi agar kreativitas murid dalam belajar dapat meningkat
pada gradasi yang tinggi. Setelah direvisi, maka perlu diujicobakan lagi pada
kelas yang lebih luas. Cara pengujian seperti contoh di atas. Setelah metode
mengajar baru diterapkan selama setengah tahun atau satu tahun maka perlu dicek
kembali, mungkin ada kelemahannya, kalau ada perlu segera diperbaiki lagi.
Setelah diperbaiki maka dapat diproduksi masal, atau digunakan pada lembaga
pendidikan yang lebih luas.
8.
Pembuatan Produksi Masal : Bila produk yang berupa
metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali
pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada setiap
lembaga pendidikan.
D. Laporan Penelitian
Research and Development
Seperti telah
dikemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan (Research and Development)
adalah merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga
menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan
penelitian yang harus dibuat harus selalu dilampiri dengan produk yang
dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran berupa produk yang
dihasilkan tersebut, dibuat dalam buku tersendiri, dan diberikan penjelasan
tentang kehebatan produk tersebut berdasarkan hasil uji coba, serta cara
menggunakan produk tersebut.
BAB
III
PENUTUP
Karena sasaran utama R & D bukan
merumuskan atau mengakaji teori tertentu, maelainkan mengembangkan suatu produk
tertentu untuk penggunaannya disekolah
umpamanya car mengajar tertentu seperti CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif),
material media atau pelatihan guru, dan seterusnya, maka keabsahannya sangat
tergantung pada tingkat relevansi penggunaanya.
Prosedur R & D pada umumnya
sangat ekstentif dalam arti sasaran waktu, sumber daya manusia, apabila hendak
dilakukan secara tuntaas. Produk ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
khusus tertentu. Jika dikaji secara tuntas di lapangan sampai tingkat khusus
efektivitas tertentu, maka sumber daya manusia persekolahan akan menjadi
konsumen hasil R & D tersebut. Siklus R & D apabila dilakukan secra
tuntas merupakan peneltian yang sangat “elaborate”
dan makan waktu. Apabila
dikombinasikan dengan peneltian lain, umpama dengan action research, maka kajian efektivitasnya dihadapkan pada
pengatasan masalah dalam memperbaiki produk. Artinya, tindakan berdasarkan
refleksi dimaksudkan untuk memperbaiki efektivitas produk tersebut berdasarkan
perlakuan itu. Sedangkan refleksi merupakan bagian dari AR maupun R & D,
dan penelitian kualitatif pada umumnyta. Terutama pada penelitian pendidikan (educational reserach) pada umumnya demi
peningkatan proses belajar mengajar.
R & D pendidikan yang diarahkan
pada pengembangan produk yang efektif bagi keperluan sekolah merupakan
penelitian terapan. Penelitian semacam ini lebih mementingkan perubahan yang
membawa perbaikan (what works better),
daripada kemengapaannya (why).
Dibedalan dari basic research yang
lebih mengkaji prinsip umum berbagai teori pendidikan, penelitian kualitatif
lebih memeningklan kegunaannya dalam lingkungan pendidikan.
Validasi penelitian kualitatif dapat
diukur melalui relevansinya oleh para pendidik di lapangan, artinya tingkat
relevansi mengarah pendidik dalam perlakuan terhadapa anak didik demi perbaikan
praktik pendidikan (Mc Niff, 1992). R & D yang tercakup dari penelitian
pendidikan kualitatif merupakan
implikasi praktis dan dapat menjadikan pola baru melalui sintesis berbagai
pendekatan dengan keterlibatan intens dari penelitinya
DAFTAR
PUSTAKA
Semiawan, C.R.. 2007. Catatan Kecil tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar